Bagi yang berminat untuk membeli Dinar Emas/Dirham Perak atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi saya,
Hafidz Iskandar di nomor telepon 0813 - 114 22 801
Jam kerja : Senin - Jumat (kecuali hari libur) 08.00 WIB - 16.00 WIB

Target Inflasi 12% Bisa Tercapai atau Target Kerugian 12% Bisa Tercapai?

“Target Inflasi 12% Bisa Tercapai”, judul sebuah berita di situs berita finansial.

Target inflasi? 12%? Bisa tercapai? Bikin penasaran aja nih berita.

Inflasi adalah bertambahnya jumlah uang beredar dalam suatu negara, yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa. Tingkat inflasi dihitung dengan menggunakan CPI (Consumer Price Index) / IHK (Indeks Harga Konsumen).

Apakah IHK dapat dijadikan patokan untuk mengukur tingkat inflasi?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tsb saya perlu mengetahui tentang definisi harga dan teori kuantitas uang (Quantity theory of Money).

Harga adalah hasil dari tawar-menawar antara pembeli dengan penjual dimana pihak pembeli mewakili sisi permintaan (demand) dgn mempertimbangkan marginal utility dan pihak penjual mewakili sisi penawaran (supply) dengan mempertimbangkan marginal cost (Wikipedia).
Misalkan ada 4 orang yaitu A,B,C dan D dimana A menjual singkong goreng, B menjual ubi goreng, C dan D masing2 memiliki uang 100 dan keduanya ingin membeli singkong goreng. Didepan tukang singkong goreng, D menemukan uang dikantong bajunya sebanyak 50, jadi uang D ada 150. Melihat hal itu, tukang singkong goreng menaikkan harga jualnya dari 100 menjadi 150 dengan harapan D sangat ingin membeli singkong gorengnya berapapun harganya. Namun disebelah tukang singkong goreng ada juga tukang ubi goreng yang menjual ubi goreng seharga 75. D berpikir, daripada beli 1 singkong goreng, lebih baik beli setengah singkong goreng dan satu ubi goreng. Sementara C yg hanya memiliki uang 100, menawar singkong goreng yg tinggal setengah seharga 50. Penjual singkong goreng berpikir daripada pulang bawa singkong goreng setengah mendingan jual aja seharga 50.
Dari ilustrasi diatas, terlihat bahwa kenaikan harga barang tidak hanya ditentukan oleh bertambahnya jumlah uang, tetapi juga dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Adanya barang substitusi, kemajuan tehnologi, daya beli masyarakat, banyaknya brg yg tersedia merupakan faktor2 yg mempengaruhi hukum permintaan dan penawaran.

Teori Kuantitas Uang (Quantity Theory of Money) dapat digambarkan dalam sebuah rumus berikut :

M(money) x V(velocity of money) = P(price) x Q(Quantity of Output)

Dengan asumsi V dan Q tetap, maka penyebab utama (primary driver) kenaikan/penurunan P (harga) adalah kenaikan/penurunan jumlah uang beredar/M (uang beredar).

Dari uraian diatas lalu dihubungkan dengan definisi inflasi, saya jadi bertanya lagi, kok untuk mengetahui tingkat inflasi yg diukur adalah “akibat (harga)” bukannya “penyebab (uang beredar)”, sementara uang beredar (M0,M1,M2,M3) bisa diukur oleh para ekonom ?

Nggak tau ah, pusing. Yang saya tahu inflasi membuat saya rugi karena nilai uang (daya beli) saya menurun. Selain saya, yang rugi gara2 inflasi adalah antara lain pensiunan, karyawan, pemilik investasi dgn imbal hasil tetap serta orang biasa yg punya pinjaman di bank. Tapi saya nggak takut soalnya inflasi itu adalah suatu fenomena moneter (monetary phenomenon) yg artinya inflasi itu ada dimana-mana serta hampir mengenai semua orang (rugi kok bareng2).

Kembali ke judul berita ”Target Inflasi 12 % Bisa Tercapai”, barangkali sekarang bisa saya rubah redaksinya menjadi “Pada tahun ini saya merencanakan kerugian yang akan saya derita paling banyak 12 bagian dari 100 bagian”.

Gimana ya caranya agar uang saya bisa terbebas dari inflasi? Gampang, berinvestasi di sektor riil atau belikan barang yg nilainya tidak tergerus inflasi, seperti Dinar Emas.




Disclaimer :
Tulisan ini hanya sebatas ilustrasi semata. Meskipun tulisan ini diambil dari sumber-sumber yang umumnya dapat dipercaya, penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang diperoleh pihak manapun karena penggunaan tulisan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi kewajiban dan tanggung jawab pembaca untuk mengkaji sendiri dari sumber manapun dalam penentuan pilihan investasinya

0 comments:

Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger