Bagi yang berminat untuk membeli Dinar Emas/Dirham Perak atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi saya,
Hafidz Iskandar di nomor telepon 0813 - 114 22 801
Jam kerja : Senin - Jumat (kecuali hari libur) 08.00 WIB - 16.00 WIB

Ilustrasi tentang Fractional Reserve Banking Bekerja

Definisi Fractional Reserve Banking :
Suatu praktek perbankan dimana bank diwajibkan untuk menyimpan hanya sebagian (fraction) dana simpanan masyarakat, sehingga selebihnya dapat dimanfaatkan bank sebagai pinjaman kepada pihak lain, sambil tetap mempertahankan kemampuan bank untuk mengembalikan dana simpanan masyarakat kapanpun diminta(Wikipedia).

Saya nabung di bank 10 juta, maka bank punya kewajiban nyimpen sebagian tabungan saya mis.nya 10% atau 1 juta, sedangkan yg 9 juta boleh digunakan bank untuk apa aja, bebas terserah bank, mau di pinjemin ke pengusaha, bank lain, dibeliin saham, obligasi, buat spekulasi di pasar uang dan bahkan dipinjemin ke perusahaan pemilik bank juga boleh. Pokoke bebas yang penting kalo saya tiba2 minta uang simpanan saya seluruhnya, bank bisa memenuhinya.(Kejadian saya tiba2 minta simpanan saya seluruhnya jarang sekali, paling cuma 1 %).

Cuma gitu doang? Namanya keren banget, FRACTIONAL RESERVE BANKING, pake bahasa inggris lagi.
Orang memberi nama suatu obyek karena obyek tersebut spesial. Spesial karena berbeda dengan kebiasaan . Kebiasaan masyarakat, kalo A nitip duit ke B, A bayar ke B (biaya penitipan), bukan sebaliknya, dan juga duit A gak boleh diapa-apain ama si-B.

Berikut adalah ilustrasi bagaimana fractional reserve banking bekerja. Ada 2 tabel, tabel I menggambarkan keadaan sebelum adanya Bank dan tabel II menjelaskan bagaimana fractional reserve banking bekerja, termasuk unsur ikutannya berupa bunga dan efeknya thd masyarakat.



Cerita ini diawali dengan :
1. Pada suatu hari di pagi yang cerah, di suatu desa terpencil nun jauuh disana, tinggallah 5 orang kepala keluarga. Mereka semua masing2 memiliki uang fiat sebanyak 100. Total uang fiat beredar adalah 500.
2. Mereka semua adalah orang yang baik hati. Yang paling baik diantara mereka adalah A. Buktinya ketika C butuh uang buat bikin rumah, A langsung memberi pinjaman ke C seluruh uangnya.
3. B adalah satu2nya orang yg pandai bikin rumah di desa itu, maka C membayar B sebanyak 150 untuk membuat rumah. Uang C yg tinggal 50 dipake buat bayar utang ke A, sisanya dia bayar setelah D menyewa rumah C sebesar 50 untuk pesta pernikahan anaknya.
4. Siapa yg paling banyak uang di desa ini? Tentu saja B yg telah bekerja keras, banting tulang, ampe keluar keringet dingin untuk mendapatkannya (terlihat dari prosentase kenaikan jumlah uang, sementara jumlah uang beredar tetap). Bagaimana C menghidupi keluarganya sedangkan dia gak punya uang? Diantara penduduk desa, C yang paling pintar bicara. Maka setiap hari dia panggil orang2 ke rumahnya untuk mendengarkan cerita sambil dia jualan teh, kopi dan gorengan. Orang2 tertarik kepadanya karena C bercerita tentang keadaan di desa tetangga, tentang inflasi, alat ukur, Dinar Emas-Dirham Perak, Nilai intrinsik, pokoknye macem2 dah. And they live happily ever after….



.

The story continues…
1. Ketika seluruh penduduk sedang tidur, tiba2 mereka dikejutkan dengan adanya gempa. Rumah milik C hancur dan kepala C sempat terkena runtuhan balok rumah. Setelah sembuh, makin pusing kepalanya karena dia sekarang gak punya uang dan juga rumah. Setelah memutar otak, akhirnya C mempunyai rencana brilian, paling tidak menurut dia.
2. Penduduk desa melihat C sekarang sebagai orang yang berubah. Bagaimana tidak, dia sekarang mengganti namanya menjadi Max Siad dan maunya dipanggil bang, jadi bang Max Siad bukan lagi Bapak C. Yang paling aneh menurut penduduk desa, dia menawarkan imbalan 5% bagi siapapun yg mau nitip uang ke dia. Meskipun aneh, ada juga yg mau yaitu B dan D, masing2 nitip sebesar 200 dan 50.
3. Setelah megang uang 250, bang Max Siad menawarkan ke E pinjaman sebesar 200 untuk bikin rumah, tentu saja sambil bercerita ttg nikmatnya punya rumah. Si E ini adalah orang yang polos. Karena kepolosannya, maka E mau menerima pinjaman dari bang Max Siad dengan bunga 10%.
Pada momen inilah fractional reserve banking bekerja. Dengan uang orang lain, bang Max Siad meberi pinjaman ke E sebesar 200, jumlah paling banyak yang dapat dia pinjamkan dengan tingkat cadangan 20% (Uang simpanan 250, cadangan 20% atau 50, sisanya bisa untuk dipinjamkan). Pertanyaan, kok uang bang Max Siad tetap 250, kan yg 200 udah di pinjemin? Uang bang Max Siad tetap 250 karena berdasarkan catatan pembukuan uang titipan B dan D masih ada di bang Max Siad. B dan D belum mengambil uangnya sepeserpun. Gara2 ulah bang Max Siad, jumlah uang beredar bertambah menjadi 700.
4. Karena jumlah uang beredar bertambah, maka harga2 melonjak naik. Hal ini jadi masalah buat E, karena dulu buat bikin rumah cuma butuh 150, tapi sekarang si B yang tukang bikin rumah minta 240. Mau nggak mau, akhirnya E mau juga bayar 240, yang penting punya rumah lagipula masih ada sisa 60. Yang masih bikin E risau adalah dia harus menjual seluruh hasil panen dan ternak agar mampu membayar hutang ke bang Max Siad sebesar 200 + bunga 10%, jadi 220. Uang yg ada baru 60….
5. Di poin 5 ini cerita bisa bercabang, kalo panen dan ternak E berhasil, semua untung kecuali A, karena nilai uang fiat nya menurun dari 20% (100/500) menjadi 14,3% (100/700). Namun, life’s not perfect. Life’s like a box of chocolate, you’ll never know what you’re gonna get. Ketika mendekati waktu jatuh tempo bayar utang, ternyata panen E gagal dan ternaknya mati diserang penyakit. E gak bisa bayar utang. Maka, bang Max Siad pun menyita rumah E yg dihargain cuma 200 dan juga membawa uang E sebesar 20 sebagai bunga. Uang E kini tinggal 40.
6. Di akhir cerita, mari kita liat nasib seluruh penduduk desa. Tampaknya, yang paling untung adalah bang Max Siad, dari gak punya apa2 sekarang punya uang 7,5 setara 1,1% dari total uang beredar (7,5/700) dan rumah.Selanjutnya, B uangnya sekarang jadi 450 atau 64,3% dari total uang padahal sebelumnya hanya 40% (200/500), maklum pengusaha. Trus D lumayan pertambahan jumlah uangnya, dari 100 jadi 102,5. Kalo E sekarang jadi jarang keliatan, terakhir dia terlihat duduk merenung sambil mendengarkan lagu Beatles, “Yesterday, all my troubles seem so far away…”. Bagaimana dengan A? Keliatannya dia kok tenang2 aja. Setelah sedikit diinterogasi, akhirnya dia ngaku juga., ternyata sebelum bang Max Siad berubah sifatnya, A telah membelanjakan sebagian besar uangnya untuk beli 100 koin Dinar Emas jadinya dia terbebas dari ulah bang Max Siad. Maksudnya terbebas dari ulah bang Max Siad? “Karena jumlah uang beredar bertambah maka harga barang akan naik, begitu juga dengan harga koin Dinar Emas yang saya miliki!” jawab A.


Kalo mau baca cerita karangan orang laen tapi sejenis ama cerita di atas klik disini, terjemahannya klik disini.


Disclaimer :
Tulisan ini hanya sebatas ilustrasi semata. Meskipun tulisan ini diambil dari sumber-sumber yang umumnya dapat dipercaya, penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang diperoleh pihak manapun karena penggunaan tulisan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menjadi kewajiban dan tanggung jawab pembaca untuk mengkaji sendiri dari sumber manapun dalam penentuan pilihan investasinya

0 comments:

Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger