Bagi yang berminat untuk membeli Dinar Emas/Dirham Perak atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi saya,
Hafidz Iskandar di nomor telepon 0813 - 114 22 801
Jam kerja : Senin - Jumat (kecuali hari libur) 08.00 WIB - 16.00 WIB

Penyebab inflasi, kenaikan harga atau bertambahnya jumlah uang beredar?

Istilah inflasi memiliki arti bertambahnya pasokan uang/money supply (monetary inflation) , yang ditandai dengan meningkatnya harga barang dan jasa dalam kurun waktu tertentu (price inflation). Namun, sekarang penggunaan istilah inflasi lebih mengacu pada price inflation. Selain itu, inflasi juga bisa diartikan sebagai menurunnya nilai intrinsik uang karena berkurangnya daya beli uang.

Pengukuran tingkat inflasi biasanya disandarkan pada Consumer Price Index/CPI (Indeks Harga Konsumen/IHK). Di Indonesia, berdasarkan penjelasan yang ada di situs Badan Pusat Statistik (BPS), IHK menjadi dasar untuk penghitungan tingkat inflasi.
(Katanya inflasi karena jumlah uang yg beredar, kok yang dihitung indeks harga konsumen ya?)


Tingkat inflasi yang tinggi memberikan efek negatif, al :

1. Membuat orang malas berinvestasi dan menabung

2. Mengurangi penghasilan orang yang berpenghasilan tetap, seperti pensiunan.

3. Pajak tersembunyi, dimana pegawai yang gajinya dinaikkan sesuai dengan tingkat inflasi akan terkena tarif pajak progresif yang lebih tinggi, sementara daya beli uang gajinya tidak bertambah.

4. Mengikis nilai perkiraan (accounts) dalam neraca perusahaan yang dicatat berdasarkan harga historis (Laba Ditahan, Dividen, utang, piutang dll). Dengan tingkat inflasi 2 %, nilai Laba Ditahan perusahaan akan berkurang sebanyak 51 % dalam 35 tahun (Nilai nominalnya tetap).


Beberapa penyebab dari inflasi :

1. Meningkatnya permintaan atas barang dan jasa secara keseluruhan karena bertambahnya pengeluaran belanja swasta dan pemerintah.

2. Menurunnya tingkat ketersediaan barang sehingga memaksa produsen untuk menaikkan harga barang produksinya.

3. Bertambahnya jumlah uang (M = Jumlah uang beredar) sesuai dengan rumus Quantity Theory of Money/Teori Kuantitas Uang sbb :
M x V = P x Q
Dimana :
M = Jumlah Uang Beredar
V = Tingkat Perputaran Uang
P = Harga Barang dan Jasa
Q = Jumlah Output Riil Barang dan Jasa

Dengan asumsi V tidak berubah/tetap, dan penambahan jumlah uang beredar tidak masuk ke sektor riil sehingga Q tetap, maka P akan naik.


Beberapa metoda untuk mengontrol inflasi :

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter untuk mengontrol inflasi dapat dilihat di site Bank Indonesia.

2. Fixed Exchange Rate / Nilai Tukar Tetap

Dimana nilai tukar mata uang suatu negara mengacu pada satu mata uang negara lain ataupun mengacu pada beberapa mata uang negara lain yang berbeda (Currency Basket).

3. Gold Standard

Gold Standard merupakan suatu system moneter yang menggunakan emas dan perak sebagai patokan dalam penentuan nilai mata uang.
Dalam suatu Negara yang menganut gold standard, setiap uang kertas yang diterbitkan oleh pemerintah dapat ditukar (redeem) dengan emas dan/atau perak setiap saat. Misalkan Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa untuk setiap uang kertas dengan jumlah nominal Rp 250.000,00 sebanding dengan 1 gr Emas 24 karat, maka setiap pemegang uang kertas dengan jumlah nominal Rp 250.000,00 dapat menukarkan uang tersebut dengan 1 gr Emas 24 karat dibank manapun, kapanpun dia mau (Redeemable Currency).
Pada saat sekarang ini, Rupiah masuk ke istilah Irredeemable Currency, kebalikan dari Redeemable Currency.
Emas dan perak, yang sejak zaman Mesir Kuno telah digunakan sebagai mata uang, dapat dijadikan sebagai acuan nilai mata uang karena kelangkaannya (rarity), tahan lama (durability), kemudahan untuk dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), kemudahan dalam pertukaran dengan mata uang emas negara lain atau 1 gr emas 22 karat cetakan Indonesia bisa ditukar dengan 1 gr emas 22 karat cetakan negara manapun, kapanpun (fungibility) serta kemudahan untuk menguji keasliannya (ease of identification).

Artikel ini disarikan dari artikel Wikipedia tentang Inflasi.
http://en.wikipedia.org/wiki/Inflation

0 comments:

Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger