The Law of Diminishing Marginal Utility
Terjemahan bebasnya adalah “Hukum tentang Nilai Guna Tambahan yang Terus Menurun”. Definisinya adalah : “Setiap penambahan barang yang sama dan sejenis, akan memberikan tambahan kepuasan (marginal) yang diperoleh dari penggunaan barang tersebut (utility) dimana penambahan kepuasan tersebut akan terus menurun nilainya (diminishing).”
Contoh sederhana dari hukum ini adalah sebagai berikut : Saya suka makan durian. Untuk satu buah durian pertama yang saya habiskan maka saya akan merasa “sangat puas”. Bila kemudian ada yang memberi saya satu buah durian lagi lalu saya makan maka saya akan merasa “puas”. Bila ada yg memberikan lagi saya durian yang ke-3, maka saya akan merasa “tidak puas” karena perut saya sudah terlanjur kenyang dengan 2 durian pertama. Hukum ini adalah hukum subyektif, dalam artian meskipun berlaku thd semua barang namun tingkat kepuasan yang diperoleh masing-masing orang berbeda (subyektif) atas barang yang sama sehingga bisa saja ada orang yang baru merasa “idak puas” setelah makan durian yang ke-10.Atau bisa juga dalam bentuk contoh seperti ini : Bila setiap hari saya memerlukan 3 ember air untuk minum, mandi dan menyiram tanaman, maka untuk setiap ember air pertama yg saya dapatkan setiap hari, air tersebut akan saya pakai hanya untuk minum karena minum ada dalam daftar prioritas tertinggi saya. Bila dalam hari lain saya mendapat 2 ember air, maka akan saya gunakan untuk minum kemudian untuk mandi. Bila saya beruntung mendapatkan 10 ember air, maka 3 ember air pertama akan saya gunakan untuk minum, mandi dan menyiram tanaman, sedangkan sisanya yang 7 ember tidak ada nilainya bagi saya karena kebutuhan saya sudah terpenuhi dengan 3 ember air. Atau bisa juga contoh ini kita balik : Bila saya mempunyai 10 ember air, lalu teman saya meminta air, maka saya akan dengan senang hati memberikan 7 ember air kepadanya. Namun bila saya hanya mempunyai 1 ember air, saya tidak akan memberikan air kepada siapapun karena 1 ember air tersebut sangat penting bagi saya untuk bertahan hidup.
Hukum ini kalau tidak salah dikembangkan oleh Carl Menger. Saya yakin Carl ini orang pintar terbukti dari judul hukum yang dia kembangkan. Saya tidak bisa membayangkan betapa sulitnya mencari nama untuk hukum ini “The Law of Diminishing Marginal Utility”, belum lagi harus membuktikan kepada orang banyak bahwa apa yang dia simpulkan adalah hukum yang berlaku secara umum. Namun, apakah hukum ini hanya bisa menjelaskan masalah yang sederhana seperti yang dicontohkan diatas?
Saya yakin jawabannya 'tidak”. Pasti hukum ini bisa digunakan untuk menjelaskan masalah yang lebih rumit dari contoh diatas. Karena Carl orang pintar, tidak mungkin dia memikirkan hal yang tidak ada gunanya karena semua orang juga sudah tahu. Buang2 waktu saja, iya nggak?
Berikut contoh tentang penerapan The Law of Diminishing Marginal Utility yang sedikit berbeda :
Misalkan ada 2 orang sahabat yang bernama Paman Sam dan Bang Sila. Paman Sam suka sekali buah rambutan dan dia punya buah durian sebanyak 5 buah dan mau membeli rambutan dengan berapapun banyaknya durian yang dia miliki. Bang Sila pun demikian. Dia sangat suka durian dan punya 5 ikat buah rambutan dan mau membeli durian dengan berapapun banyaknya rambutan yang dia miliki. Oleh karena itu, 2 orang sahabat ini akan menukar 5 durian dengan 5 rambutan. Perbandingan harga 1 : 1.
Misalkan, Paman Sam mendapat durian runtuh, sehingga dia punya 10 durian dan Bang Sila mengetahui hal ini. Sesuai dengan mekanisme penentuan harga yang didasari pada hukum permintaan dan penawaran, maka dapat dipastikan akan terjadi pertukaran 10 durian dengan 5 rambutan, perbandingan harganya sekarang berubah mejadi 2:1. Paman Sam mau menukar 5 rambutan dengan 10 durian karena baginya durian tidak ada nilainya. Bang Sila pasti hanya mau menukar 5 rambutan dengan 10 durian karena dia tahu Paman Sam punya 10 durian dan Bang Sila berencana untuk memakan 5 durian dan memberikan 5 durian sisanya untuk tetangganya. Sehingga, keduanya memiliki daya tawar yang seimbang. Tukar 10 durian dengan 5 rambutan atau kita sama-sama tidak makan buah, take it or leave it, begitu kira-kira yang dikatakan Bang Sila kepada Paman Sam.
Pada contoh diatas, terlihat bahwa dengan bertambahnya jumlah durian maka harga durian menjadi murah yang sebelumnya 1 durian harganya 1 rambutan menjadi 2 durian harganya 1 rambutan. Penurunan harga durian sebanyak 100%. Tidak bisa dikatakan kenaikan harga rambutan sebanyak 100% karena jumlah rambutan tidak berkurang sama sekali, tetap 5 ikat. Disisi lain, bagi Bang Sila penambahan jumlah durian membuat durian tsb mengalami penurunan nilai (diminishing marginal utility) terbukti dengan diberikannya 5 durian tambahan kepada tetangganya yang berada pada prioritas kedua setelah dirinya.
Hukum the law of diminishing marginal utility ini dapat deterapkan pada semua barang dan jasa yang mempunyai harga, termasuk uang. Bila dikatakan uang Rp 1 juta adalah gaji saya per hari atau dapat digunakan untuk membeli handphone atau ongkos pesawat Pekanbaru-Jakarta, maka harga uang Rp 1juta adalah sebanyak pekerjaan saya sehari atau sebuah handphone atau ongkos naik pesawat.
Masih menggunakan contoh Paman Sam dan Bang Sila, mari kita ganti Paman Sam dengan pemerintah dan buah durian dengan uang. Misalkan Paman Sam mempunyai uang sebanyak 5 juta, maka harga 1 ikat rambutan adalah 1 juta atau harga uang sebesar 1 juta adalah 1 ikat rambutan.
Pemerintah dengan berbagai alasan bisa mencetak uang. Buktinya bisa dilihat di website BI ( http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Ekonomi+dan+Keuangan+Indonesia/Versi+HTML/Sektor+Moneter/ ). Apabila pemerintah mencetak uang tambahan sehingga uang yang dimiliki menjadi 10 juta maka pasti terjadi penurunan nilai uang tersebut, sebagaimana contoh durian sebelumnya. Dengan bertambahnya jumlah uang menjadi 10 juta, maka pasti terjadi penurunan nilai uang sebesar 100%. Harga 1 ikat rambutan menjadi 10 juta. Inilah yang disebut inflasi. Harga uang menjadi turun karena jumlah uang bertambah, bukan harga rambutan yang menjadi mahal. Bagaimana mungkin bisa dikatakan harga rambutan menjadi mahal padahal jumlah rambutan tidak berubah sama sekali? Yang berubah kan uang, bukan rambutan, masak rambutan yang disalahkan.
Jadi ternyata hukum The Law of Diminishing Marginal Utility dapat digunakan untuk mejelaskan fenomena moneter yang disebut inflasi. Inflasi terjadi bukan karena adanya kenaikan harga, bahkan sebaliknya, inflasi terjadi karena bertambahnya jumlah uang yang beredar. Jangan percaya kalau ada yang bilang inflasi terjadi karena kenaikan harga barang dan jasa, karena pernyataan tersebut tidak sesuai dengan hukum THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY.
10:53 PM
|
Labels:
Financial Issue
|
This entry was posted on 10:53 PM
and is filed under
Financial Issue
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 comments:
Post a Comment